A. Metode
Pembelajaran Pkn di SD
Menurut Aubrey Fisher (dalam
Mulyana, 2001) Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian
dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau
menerapkan teori. Denagn kata lain, model adalah teori yang lebih
disederhanakan.
Menurut Joyce dan Weil (1980) model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih
model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajarannya. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa model pembelajaran
merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ciri-ciri model pembelajaran :
1.
Berdasarkan pada teori pendidikan dan teori belajar
dari para ahli tertentu.
2.
Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu.
Misalnya model berpikir induktif untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
3.
Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dikelas.
4.
Memiliki
bagian-bagian model yang dinamakan :
a.
urutan langkah-langkah pembelajaran,
b.
adanya prinsip-prinsip reaksi,
c.
sistem sosial, dan
d.
sistem pendukung.
5.
Memiliki dampak sebagai akibat terapan model
pembelajaran.
6.
Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
B. JENIS-JENIS MODEL PEMBELAJARAN
1.
PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
Portofolio
adalah kumpulan karya siswa yang di susun secara sistematis dan terorganisir
sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah di lakukannya dalam kurun
waktu tertentu. Portofolio dalam Pkn merupakan kumpulan informasi yang tersusun
dengan baik dan menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan suatu isu kebijakan
politik yang telah di putuskan untuk di kaji, baik dalam kelompok kecil maupun
kelas secara keseluruhan (Udin S Winatapura, 2005)
Portofolio kelas
berisi bahan bahan seperti pernyataan pernyataan tertulis, peta, grafik, photografi
dan karya seni asli. Bahan-bahan ini menggambarkan :
a. Hal-hal
yang telah di pelajari siswa berkenaan dengan suatu masalah yang telah di
pilih.
b. Hal-hal
yang telah di pelajari siswa berkenaan dengan alternative-alternative pemecahan
terhadap masalah tersebut.
c. Kebijakan
publik telah di pilih atau di buat siswa untuk mengatasi masalah tersebut.
d. Rencana
tindakan yang telah di buat siswa untuk di gunakan dalam mengusahakan agar
pemerintah menerima kebijakan yang mereka usulkan.
Pembelajaran Pkn
yang berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan mendidik mereka
dengan beberapa metode dan langkah-langkah yang di pergunakan dalam proses
politik. Pembelajaran Pkn bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa
terhadap kewarganegaraan dan pemerintahannya dengan cara:
a. Membekali
pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan untuk berpartisipasi secara
efektif.
b. Membekali
pengalaman praktis yang di rancang untuk mengembangkan kompetensi dan
efektifitas partisipasi.
c. Mengembangkan
pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara.
2.
MODELLING
Dalam pembelajaran Pkn guru
merupakan modelling yang sangat berperan untuk mengajarkan materi-materi yang
berisi nilai-nilai moral. Anak akan melihat dan mengamati apa yang di lakukan
model kemudian menirukannya dalam perilaku. Selain guru model yang di gunakan
dalam pembelajaran Pkn dapat berupa :
1. Manusia,
misalnya tokoh masyarakat, aparat pemerintah, pemimpin negara, pahlawan bangsa.
2. Non
manusia, misalnya mengunakan kancil dalam cerita dongeng.
3.
GAMING
Gaming merupakan
metode pembelajaran pkn yang menuntut siswa untuk berlomba-lomba menang atau kalah.
Penentuan menang kalah di lihat dari sisi skor, adu kecepatan dalam menyelesaikan
soal-soal dengan benar.
4.
METODE PENANAMAN NILAI
Melalui metode penanaman nilai ini
dapat di ajarkan kepada siswa :
a. Memberikan
nilai atas sesuatu
b. Membuat
penilaian yang rasional dan dapat di pertanggung jawabkan
c. Memiliki
kemapuan serta kecenderungan untuk mengambil keputusan yang menyangkut masalah
nilai dengan jelas, rasional dan obyektif.
d. Memahami
dan mengamalkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
5.
CERAMAH BERVASIASI
Langkah-langkah
penggunaan metode ceramah bervariasi, disesuaikan dengan metode-metode yang
dipakai sebagai variasi, contoh penggunaan metode tanya jawab dan diskusi
sebagai variasi:
1)
Merumuskan tujuan pembelajaran
khusus (TPK)
2)
Menyusun urutan penyajian materi
untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
3)
Merumuskan materi ceramah secara
garis besar
4)
Bila materi ceramah terlalu luas
dapat di bagi menjadi beberapa penggalan
5)
Disarankan materi ceramah di
perbanyak untuk dimiliki tiap siswa
b.
Pelaksanaan
1)
Menjelaskan kepada siswa tujuan
pembelajaran khusus (TPK) yang ingin di capai sesudah pelajaran berakhir
2)
Menjelaskan kepada siswa pelaksanaan metode ceramah
bervariasi, misalnya: ceramah yang disertai dengan tanya jawab, diskusi
kelompok kecil dan ditutup dengan laporan kelas.
3)
Membagikan materi ceramah kepada
siswa
4)
Menyajikan materi ceramah
5)
Tanya jawab
6)
Mengkomunikasikan hal-hal yang harus di diskusikan
dalam kelompok kecil, dengan waktu yang di sediakan guru untuk diskusi
7)
Pembentukan kelompok terdiri dari lima atau tujuh
orang
8)
Pelaksanaan diskusi kelompok dalam batas waktu
yang sudah ditetapkan
9)
Membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan
dimuka kelas, kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas
10)
Penyampaian laporan
kelompok-kelompok yang telah ditetapkan
11)
Diskusi kelas berakhir
6.
DEMONTRASI
MetodeDemonstrasi
biasa digunakan untuk memperagakan atau menunjukan suatu prosedur yang harus
dilakukan peserta didik yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan kata-kata
saja. Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi
atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun
dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang
memahami atau ahli dalam topik bahasa yang harus di demonstrasi.
Tujuan metode
demontrasi :
1. Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik
atau dikuasai peserta didik.
2. Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik.
3. Mengembangkan kemampuan pengamatan dengan pendengaran dan penglihatan para
peserta didik secara bersama-sama.
7.
TANYA JAWAB
Metode tanya
jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk
pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan
dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi
pelajaran yang sedang diajarkan guru
atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran.
Manfaat penggunaan metode
tanya jawab
1.
Pertanyaan dapat membangkitkan
minat dan motivasi belajar siswa, serta mampu
menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru.
2.
Pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat
pengungkapan kembali dapat memperkuat ingatan antara pertanyaan dengan jawaban.
3.
Pertanyaan pikiran yang meminta
jawaban yang harus dipikirkan, menafsirkan,menganalisis
dan menarik kesimpulan dapat mengembangkan cara-cara beripikir logis dan sistematis.
4.
Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa karena jawaban
yang diperoleh atau dikemukakan di dalam
suasana yang serius dan pemusatan perhatian terhadap jawaban. Apabila jawaban dibenarkan oleh guru, maka rasa gembira tersebut akan memperkuat jawaban itutersimpan
dalam ingatan siswa.
5.
Jawaban yang salah segera dapat
dikoreksi.
6.
Pertanyaan akan merangsang siswa berpikir dan
memusatkan perhatian pada satu pokok
perhatian.
7.
Pertanyaan dapat membengkitkan
hasrat melakukan penyelidikan yang mengarahkan siswa beripikir secara ilmiah.
8.
Pertanyaan fakta atau masalah
dapat mengarahkan belajar seperti yang dituju oleh
suatu mata pelajaran yang dapat membantu siswa mengetahui bagian-bagian yang
perlu diketahui dan diingat.
9.
Pertanyaan dapat digunakan untuk
tujuan latihan dan mengulang.
10.
Siswa belajar menjawab pertanyaan dengan benar, baik isi
jawaban maupun susunan bahasa yang dipergunakan untuk mengekspresikan perasaaan
dan ide-ide atau pikirannya sehingga
dapat didengar, ditelaah dan dinilai oleh guru.
11.
Siswa juga diajak berani bertanya
untuk kepentingan proses belajar mengajar dalam kehidupan bermasyarakat. Selain
itu siswa belajar mengemukakan pertanyaan
yang layak dan menghargai pertanyaanorang lain
12.
Pertanyaan-pertanyaan oleh guru atau siswa dapat
menimbulkan suasana kelas hidup dan gembira.
13.
Siswa memperoleh kesempatan ikut berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar mengajar
14.
Dari jawaban-jawaban yang diperoleh guru mendapatkan
umpan balik dari siswa mengenai pengetahuan, sikap dan sifat-sifat siswa serta
hasil proses belajar mengajarnya.
8.
DISKUSI
Metode diskusi adalah
suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, dengan bertukar
pendapat mengenai topik atau masalah
tertentu untuk memperoleh suatu
pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang topik/sesuatu, atau untuk mempersiapkan danmerampungkan
keputusan bersama.
Tujuan
Tujuan
penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan
memecahkan masalah tertentu
Manfaat penggunaan metode
diskusi untuk:
a.
Menumbuhkan dan membina sikap
serta perbuatansiswa yang demokratis.
b.
Menumbuhkan dan mengembangkan
sikap dan caraberpikir kritis, analitis, dan logis.
c.
Memupuk rasa kerjasama, sikap
toleransi dan rasa sosial.
d.
Membina kemampuan untuk
mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar.
9.
PEMECAHAN MASALAH
Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah) adalah
suatu metode atau cara penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harusdipecahkan atau diselesaikan, baik secara
individual atau secara kelompok. Pada
metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara
rasional, logis, benar dan tepat, tekanan nya pada
proses pemecahan masalah dengan penentuanalternatif yang berguna saja. Metode ini baik untuk melatih kesanggupan siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya,
mengingat tidak ada manusia yang dapat terlepas
dari kesulitan atau masalah yang harusdiselesaikan secara rasional.
Tujuan:
Tujuan penggunaan metode problem
solving (pemecahan masalah) adalah sebagai berikut:
a.
Mencari jalan keluar dalam
menghadapi masalah-masalah secara rasional
b.
Dalam memecahkan masalah dapat
dilakukan secaraindividual maupun secara bersama-sama
c.
Mencari cara pemecahan masalah
untuk meningkatkankepercayaan pada diri sendiri
10.
METODE
INQUIRI
Inkuiri adalah
suatu kegiatan dan penelaahan sesuatu dengan cara mencari kesimpulan, keyakinan
tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur, runtut dan
bisa diterima oleh akal. Metode inkuiri
merupakan kegiatan belajar-mengajar dimana siswa dihadapkan pada suatu
keadaan atau masalah untuk kemudian dicari
jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum
tentu merupakan pemecahan atas masalah atau
keadaan yang dihadapi.Dapat juga
jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah yang
membedakan antara metode inkuiri dengan metodepemecahan masalah (Problem
Solving) yang lebih menitikberatkan pada
pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Kegiatan inkuri dilakukan secara perorangan, kelompok ataupun
seluruh kelas (klasikal), baik dilakukan dalam kelas ataupun di luar kelas. Inkuiri dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti diskusi antar siswa, tanya jawabantar guru dengan murid, dan
sebagainya. Pelaksanaan metode inkuiri dapat
dimaksudkan untuk mencari jawaban tertentu
yang sudah pasti ataupunkemungkinan
pilihan (alternatif) jawaban atas masalah tertentu.
Tujuan
Penggunaan metode inkuiri bertujuan:
a.
Mengembangkan sikap,
keterampilan, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara
tepat (obyektif)
b.
Mengembangkan kemampuan berpikir
siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar (kritis, analitis dan logis)
11.
BERMAIN PERAN
Metode bermain
peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial
atau psikologis.
Bermain peran adalah salah satu
bentuk permainan pendidikan yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap,
tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut
pandangan dan cara berfikir orang lain (Depdikbud, 1964:171). Melalui
metode bermain peran siswa diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi,
dengan bantuan kelompok sosial yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan
kata lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses kelompok sosial.
Melalui bermain
peran, para siswa mencoba mengeksploitasi masalah-masalah hubungan antar
manusia dengan cara memperagakannya. Hasilnya didiskusikan dalam kelas. Proses
belajar dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan siswa mampu
menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran
itu akan menetukan apakah proses pemahaman, penghargaan dan identifikasi
diri terhadap nilai berkembang: (Hasan, 1996: 266).
Tujuan Penggunaan Bermain Peran
Tujuan dari penggunaan metode
bermain peran adalah sebagai berikut :
a. Untuk
motivasi siswa,
b. Untuk
menarik minat dan perhatian siswa,
c. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi situasi dimana mereka mengalami
emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan dalam lingkungan kehidupan sosial
anak,
d. Menarik
siswa untuk bertanya,
e. Mengembangkan
kemampuan komusikasi siswa,
f. Melatih
siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata.
12.
KARYA WISATA
Metode karyawisata ialah
suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang
akan dipelajari di luar kelas. Karya= kerja, wisata= pergi. Karyawisata = pergi
bekerja. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian
karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari
suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun
cukup lama sampai beberapa hari.
Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain:
a.
Untuk melengkapi pengetahuan yang
diperoleh di sekolahatau kelas
b.
Untuk melihat, mengamati,
menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut
c.
Untuk menanamkan nilai moral pada
siswa
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق