السبت، 5 يناير 2013

metode pembelajaran pkn di SD


A.    Metode Pembelajaran Pkn di SD
Menurut Aubrey Fisher (dalam Mulyana, 2001) Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Denagn kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.
Menurut Joyce dan Weil (1980) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ciri-ciri model pembelajaran :
1.      Berdasarkan pada teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2.      Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berpikir induktif untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
3.      Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dikelas.
4.       Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan :
a.       urutan langkah-langkah pembelajaran,
b.      adanya prinsip-prinsip reaksi,
c.       sistem sosial, dan
d.      sistem pendukung.
5.      Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
6.      Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.





B. JENIS-JENIS MODEL PEMBELAJARAN
1.                  PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
Portofolio adalah kumpulan karya siswa yang di susun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah di lakukannya dalam kurun waktu tertentu. Portofolio dalam Pkn merupakan kumpulan informasi yang tersusun dengan baik dan menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan suatu isu kebijakan politik yang telah di putuskan untuk di kaji, baik dalam kelompok kecil maupun kelas secara keseluruhan (Udin S Winatapura, 2005)
Portofolio kelas berisi bahan bahan seperti pernyataan pernyataan tertulis, peta, grafik, photografi dan karya seni asli. Bahan-bahan ini menggambarkan :
a.       Hal-hal yang telah di pelajari siswa berkenaan dengan suatu masalah yang telah di pilih.
b.      Hal-hal yang telah di pelajari siswa berkenaan dengan alternative-alternative pemecahan terhadap masalah tersebut.
c.       Kebijakan publik telah di pilih atau di buat siswa untuk mengatasi masalah tersebut.
d.      Rencana tindakan yang telah di buat siswa untuk di gunakan dalam mengusahakan agar pemerintah menerima kebijakan yang mereka usulkan.

Pembelajaran Pkn yang berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah-langkah yang di pergunakan dalam proses politik. Pembelajaran Pkn bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraan dan pemerintahannya dengan cara:
a.       Membekali pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan untuk berpartisipasi secara efektif.
b.      Membekali pengalaman praktis yang di rancang untuk mengembangkan kompetensi dan efektifitas partisipasi.
c.       Mengembangkan pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara.

2.                  MODELLING
Dalam pembelajaran Pkn guru merupakan modelling yang sangat berperan untuk mengajarkan materi-materi yang berisi nilai-nilai moral. Anak akan melihat dan mengamati apa yang di lakukan model kemudian menirukannya dalam perilaku. Selain guru model yang di gunakan dalam pembelajaran Pkn dapat berupa :
1.      Manusia, misalnya tokoh masyarakat, aparat pemerintah, pemimpin negara, pahlawan bangsa.
2.      Non manusia, misalnya mengunakan kancil dalam cerita dongeng.

3.                  GAMING
Gaming merupakan metode pembelajaran pkn yang menuntut siswa untuk berlomba-lomba menang atau kalah. Penentuan menang kalah di lihat dari sisi skor, adu kecepatan dalam menyelesaikan soal-soal dengan benar.

4.                  METODE PENANAMAN NILAI
Melalui metode penanaman nilai ini dapat di ajarkan kepada siswa :
a.       Memberikan nilai atas sesuatu
b.      Membuat penilaian yang rasional dan dapat di pertanggung jawabkan
c.       Memiliki kemapuan serta kecenderungan untuk mengambil keputusan yang menyangkut masalah nilai dengan jelas, rasional dan obyektif.
d.      Memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

5.                  CERAMAH BERVASIASI
Langkah-langkah penggunaan metode ceramah bervariasi, disesuaikan dengan metode-metode yang dipakai sebagai variasi, contoh penggunaan metode tanya jawab dan diskusi sebagai variasi:
a.  Persiapan
1)  Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
2)  Menyusun urutan penyajian materi untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
3)  Merumuskan materi ceramah secara garis besar
4)  Bila materi ceramah terlalu luas dapat di bagi menjadi beberapa penggalan
5)  Disarankan materi ceramah di perbanyak untuk dimiliki tiap siswa
b.  Pelaksanaan
1)   Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang ingin di capai sesudah pelajaran berakhir
2)   Menjelaskan kepada siswa pelaksanaan metode ceramah bervariasi, misalnya: ceramah yang disertai dengan tanya jawab, diskusi kelompok kecil dan ditutup dengan laporan kelas.
3)   Membagikan materi ceramah kepada siswa
4)   Menyajikan materi ceramah
5)   Tanya jawab
6)   Mengkomunikasikan hal-hal yang harus di diskusikan dalam kelompok kecil, dengan waktu yang di sediakan guru untuk diskusi
7)   Pembentukan kelompok terdiri dari lima atau tujuh orang
8)   Pelaksanaan diskusi kelompok dalam batas waktu yang  sudah ditetapkan
9)   Membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan dimuka kelas, kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas
10)    Penyampaian laporan kelompok-kelompok yang telah ditetapkan
11)    Diskusi kelas berakhir

6.                  DEMONTRASI
MetodeDemonstrasi biasa digunakan untuk memperagakan atau menunjukan suatu prosedur yang harus dilakukan peserta didik yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan kata-kata saja. Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasa yang harus di demonstrasi.
Tujuan metode demontrasi :
1.    Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik atau dikuasai peserta didik.
2.    Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik.
3.    Mengembangkan kemampuan pengamatan dengan pendengaran dan penglihatan para peserta didik secara bersama-sama.

7.                  TANYA JAWAB
Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran.
Manfaat penggunaan metode tanya jawab
1.    Pertanyaan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, serta mampu menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru.
2.    Pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat pengungkapan kembali dapat memperkuat ingatan antara pertanyaan dengan jawaban.
3.    Pertanyaan pikiran yang meminta jawaban yang harus dipikirkan, menafsirkan,menganalisis dan menarik kesimpulan dapat mengembangkan cara-cara beripikir logis dan sistematis.
4.    Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa karena jawaban  yang diperoleh atau dikemukakan di dalam suasana yang serius dan pemusatan perhatian terhadap jawaban. Apabila jawaban dibenarkan oleh guru, maka rasa gembira tersebut akan memperkuat jawaban itutersimpan dalam ingatan siswa.
5.  Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi.
6.    Pertanyaan akan merangsang siswa berpikir dan memusatkan  perhatian pada satu pokok perhatian.
7.    Pertanyaan dapat membengkitkan hasrat melakukan penyelidikan yang mengarahkan siswa beripikir secara ilmiah.
8.    Pertanyaan fakta atau masalah dapat mengarahkan belajar seperti yang dituju oleh suatu mata pelajaran yang dapat membantu siswa mengetahui bagian-bagian yang perlu diketahui dan diingat.
9.    Pertanyaan dapat digunakan untuk tujuan latihan dan mengulang.
10.     Siswa belajar menjawab pertanyaan dengan benar, baik isi jawaban maupun susunan bahasa yang dipergunakan untuk mengekspresikan perasaaan dan ide-ide atau pikirannya sehingga dapat didengar, ditelaah dan dinilai oleh guru.
11.     Siswa juga diajak berani bertanya untuk kepentingan proses belajar mengajar dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu siswa belajar mengemukakan pertanyaan yang layak dan menghargai pertanyaanorang lain
12.     Pertanyaan-pertanyaan oleh guru atau siswa dapat menimbulkan suasana kelas hidup dan gembira.
13.     Siswa memperoleh kesempatan ikut berpartisipasi dalam  proses kegiatan belajar       mengajar
14.     Dari jawaban-jawaban yang diperoleh guru mendapatkan umpan balik dari siswa mengenai pengetahuan, sikap dan sifat-sifat siswa serta hasil proses belajar mengajarnya.
8.                  DISKUSI
Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, dengan bertukar pendapat mengenai topik atau masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang topik/sesuatu, atau untuk mempersiapkan danmerampungkan keputusan bersama.
Tujuan
            Tujuan penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah tertentu
Manfaat penggunaan metode diskusi untuk:
a.    Menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatansiswa yang demokratis.
b.    Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan caraberpikir kritis, analitis, dan logis.
c.    Memupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasa sosial.
d.   Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar.

9.                  PEMECAHAN MASALAH
Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah) adalah suatu metode atau cara penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harusdipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok. Pada metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat, tekanan nya pada proses pemecahan masalah dengan penentuanalternatif yang berguna saja. Metode ini baik untuk melatih kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, mengingat tidak ada manusia yang dapat terlepas dari kesulitan atau masalah yang harusdiselesaikan secara rasional.
Tujuan:
Tujuan penggunaan metode problem solving (pemecahan masalah) adalah sebagai berikut:
a.    Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional
b.    Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secaraindividual maupun secara bersama-sama
c.    Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkankepercayaan pada diri sendiri

10.              METODE  INQUIRI
Inkuiri adalah suatu kegiatan dan penelaahan sesuatu dengan cara mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal. Metode inkuiri merupakan kegiatan belajar-mengajar dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan yang dihadapi.Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah yang membedakan antara metode inkuiri dengan metodepemecahan masalah (Problem Solving) yang lebih menitikberatkan pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Kegiatan inkuri dilakukan secara perorangan, kelompok ataupun seluruh kelas (klasikal), baik dilakukan dalam kelas ataupun di luar kelas. Inkuiri dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti diskusi antar siswa, tanya jawabantar guru dengan murid, dan sebagainya. Pelaksanaan metode inkuiri dapat dimaksudkan untuk mencari jawaban tertentu yang sudah pasti ataupunkemungkinan pilihan (alternatif) jawaban atas masalah tertentu.
Tujuan
Penggunaan metode inkuiri bertujuan:
a.    Mengembangkan sikap, keterampilan, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat (obyektif)
b.    Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar (kritis, analitis dan logis)



11.              BERMAIN PERAN
Metode bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis.
Bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang lain (Depdikbud, 1964:171). Melalui metode bermain peran siswa diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi, dengan bantuan kelompok sosial yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses kelompok sosial.
Melalui bermain peran, para siswa mencoba mengeksploitasi masalah-masalah hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya. Hasilnya didiskusikan dalam kelas. Proses belajar dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan siswa mampu menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran itu akan menetukan apakah proses  pemahaman, penghargaan dan identifikasi diri terhadap nilai berkembang: (Hasan, 1996: 266).

Tujuan Penggunaan Bermain Peran
Tujuan dari penggunaan metode bermain peran adalah sebagai berikut :
a.    Untuk motivasi siswa,
b.    Untuk menarik minat dan perhatian siswa,
c.    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi situasi dimana mereka mengalami emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan dalam lingkungan kehidupan sosial anak,
d.   Menarik siswa untuk bertanya,
e.    Mengembangkan kemampuan komusikasi siswa,
f.     Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata.

12.              KARYA WISATA
Metode karyawisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Karya= kerja, wisata= pergi. Karyawisata = pergi bekerja. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun cukup lama sampai beberapa hari.
Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain:
a.    Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolahatau kelas
b.    Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut
c.    Untuk menanamkan nilai moral pada siswa

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق